Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Gedung Pasar Sentral Kota Kendari kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Kerusakan fisik pada bangunan semakin meluas, sementara kebersihan lingkungan pasar nyaris tak terurus. Sejumlah pedagang mengeluhkan buruknya fasilitas dan lingkungan pasar yang berdampak pada kenyamanan pembeli dan aktivitas jual beli.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa banyak bagian dinding gedung ditumbuhi gulma dan tanaman parasit. Dinding yang retak dan kusam memperparah kesan kumuh pasar. Sebagian bangunan juga terlihat rusak, dengan beberapa area plafon yang runtuh dan tiang penyangga yang mulai lapuk. Kondisi lantai pun sangat kotor, dipenuhi sampah dan genangan air di lantai akibat dari kebocoran atap
“Atap bocor, dinding penuh rumput liar, lantai kotor. Kami harus kerja ekstra tiap hari supaya dagangan tidak rusak atau kotor,” ujar Ibu pedagang butik harian di dalam pasar, Sabtu (14/6/2925).
Kondisi ini tidak hanya merugikan pedagang, tetapi juga mengurangi minat pengunjung untuk datang ke pasar. Beberapa warga mengaku lebih memilih berbelanja di pasar modern karena merasa lingkungan Pasar Sentral tidak nyaman dan kurang higienis.
“Kami harap pemerintah segera turun tangan. Pasar ini pusat ekonomi rakyat. Jangan dibiarkan rusak seperti ini,” tambah Ibu tersebut yang tak mau disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Perdagangan Kota Kendari terkait rencana perbaikan atau revitalisasi gedung pasar sentral Kota Kendari.
Gedung lantai dua (2) bekas arena bermain anak yang dulu ramai dikunjungi keluarga kini tampak terbengkalai. Dari pantauan di lokasi, gedung tersebut berada dalam kondisi rusak parah dan nyaris tidak layak pakai.
Bagian dalam gedung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius. Rangka besi plafon lantai dua yang runtuh ke lantai menjadi pemandangan utama saat memasuki area tersebut. Besi rangka dan puing-puing berserakan, menimbulkan kesan kumuh dan membahayakan.
Lantai gedung terlihat sangat kotor, licin, dan dipenuhi oleh genangan air. Ember bekas tampak digunakan untuk menampung tetesan air dari atap yang bocor. Area ini sangat tidak aman untuk dilewati, terlebih lagi oleh anak-anak.
Selain lantai dan atap, bagian dinding juga menunjukkan kerusakan yang mengkhawatirkan. Cat tembok terkelupas, retakan besar terlihat jelas, dan dinding dipenuhi gulma serta parasit akibat kelembaban yang tinggi. Beberapa mural anak-anak yang dahulu menghiasi dinding kini tertutup lumut dan jamur.
Salah satu sudut bangunan yang dulunya menjadi area bermain sepatu roda kini nyaris tak bisa dikenali lagi. Tembok kuning yang dipenuhi grafiti dan tumbuhan liar menunjukkan betapa lama tempat ini tidak mendapatkan perawatan.
Tampak juga bahwa sistem drainase gedung tidak lagi berfungsi. Air hujan tidak tersalurkan dengan baik, menyebabkan lantai becek dan berlumpur. Area ini bukan hanya kotor, tapi juga berisiko menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
Kondisi luar gedung tak jauh berbeda. Gulma tumbuh liar, sampah berserakan di sepanjang teras, dan beberapa bagian lantai rusak serta licin akibat lumut. Pemandangan ini menunjukkan bahwa gedung ini benar-benar telah ditelantarkan. **LM@**
Komentar