Seorang Pemuda Desa Kalaero di Selamatkan Petugas Pos Pam Lantari Jaya atas Percobaan Bunuh Diri

News237 views

Bombana- Lumbungsuaraindonesia.com  Upaya bunuh diri yang dilakukan seorang petani berinisial KB (31) di Desa Kalaero, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana berhasil digagalkan oleh petugas Pos Pam Lantari Jaya. Kejadian ini terjadi pada Minggu,  (22/12) dini Hari, sekitar pukul 00.12 WITA.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, KB nekat mencoba mengakhiri hidupnya akibat tekanan berat dari konflik rumah tangga dan masalah ekonomi. Insiden bermula ketika KB mendatangi rumah iparnya untuk mengajak istrinya, GS (26), kembali ke rumah. Namun, sang istri menolak dengan alasan sering mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Setelah meninggalkan rumah iparnya, KB kembali ke kediamannya. Tak lama, ipar KB yang curiga memutuskan menyusul dan mendapati KB sudah mempersiapkan tali untuk gantung diri. Iparnya segera melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pam Lantari Jaya.

Baca Juga:  Hasil Pleno Partai Golkar Kota Kendari Resmi Usung Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Tenggara 'Afdhal ^untuk Calon Walikota Kendari 2024.-2029.

Delapan petugas Pos Pam segera. merespons laporan tersebut dan tiba di lokasi pada pukul 00.20 WITA. Setelah mendobrak pintu rumah, mereka menemukan KB dalam posisi berdiri di atas kursi dengan tali melilit lehernya. Petugas langsung memotong tali menggunakan parang dan menenangkan KB yang dalam kondisi emosional.

Kapospam Lantari Jaya, IPDA Prasetyo Nento, SH., CPM, mengungkapkan bahwa konflik rumah tangga KB telah memuncak sejak istrinya meninggalkan rumah pada 17 Desember 2024. “Sang istri menolak kembali karena mengaku sering menjadi korban KDRT, termasuk insiden di mana KB pernah membakar rumah dengan sengaja. Tekanan ekonomi juga diduga menjadi pemicu tindakan nekat ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Manton Minta KPK RI Menindaklanjuti Laporan DPD GSPI Sultra Perihal Gedung Asrama Haji dan Jalan Lingkar Kota Kendari Sultra , Lumbung Suara Indonesia.com Revitalisasi pembangunan Gedung Asrama Haji Kota Kendari yang diduga Mangkrak kini terus menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat luas maupun para aktivis Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang disuarakan oleh Jaringan Nasional Mahasiswa Merdeka (JARNAS MM) pada Rabu, 05/04/2023, didepan Gedung Merah Putih KPK RI. Menanggapi hal tersebut, DPD GSPI Sultra, melalui Manton selaku Ketua Bidang Humas itu kembali mengingatkan pihak KPK RI agar segera menindaklanjuti laporan DPD GSPI Sultra yang di masukan ke KPK RI pada tanggal 20/03/2023 lalu, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, Terkait Gedung Asrama Haji yang Diduga Mangkrak dan paket pekerjaan lainnya. Rabu, 05/04/2023. Selain itu kata Manton, Pihaknya juga meminta kepada KPK RI agar memproses Laporan DPD GSPI Sultra, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, perihal "Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan Anggaran kurang lebih Rp. 69 Miliar. Meski demikian, Pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat telah menanggapi laporan DPD GSPI Sultra melalui via WhatsAppnya yang bertuliskan, sebagai berikut : Yth. Pelapor Berdasarkan pengecekan kami, laporan Saudara sedang dalam proses verifikasi oleh petugas kami. Apabila telah selesai akan diberikan tanggapan melalui surat atau telepon kepada alamat/nomor kontak terlampir. Salam, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Demikian bunyi WhatsApp tersebut pada tanggal 27/03/2023 lalu. "Kami berharap, agar KPK RI segera memanggil dan memeriksa Kepala BPJN Sultra, Satker, PPK dan Pihak Kontraktor serta oknum - oknum yang diduga terlibat didalamnya, ini khusus laporan kami soal Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan anggaran sebesar Rp. 69 Miliar kurang lebih. Dan juga terkait Gedung Asrama Haji agar segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan lebih lanjut," Harap Manton.

Petugas selanjutnya membawa KB ke Polsek Lantari Jaya untuk pendampingan lebih lanjut dan mempertemukan KB dengan istrinya dalam upaya mediasi. Namun, GS tetap menolak kembali karena trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya.

Petugas selanjutnya membawa KB ke Polsek Lantari Jaya untuk pendampingan lebih lanjut dan mempertemukan KB dengan istrinya dalam upaya mediasi. Namun, GS tetap menolak kembali karena trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya.

Baca Juga:  Anggota Polres Puncak Jaya Gugur Ditembak KKB Bumiwalo Telenggen

IPDA Prasetyo Nento menegaskan pentingnya pendekatan humanis dalam menangani kasus seperti ini. “Selain menyelamatkan nyawa pelaku, kami memberikan dukungan psikologis agar pelaku tidak mengulangi tindakan serupa. Kami juga melakukan mediasi dengan keluarga untuk mencari solusi terbaik,” jelasnya.

Kapospam berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak segan mencari bantuan kepada pihak berwenang saat menghadapi persoalan berat, sehingga tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri dapat dicegah.

. .

Komentar