KJRI Tampilkan Aneka Budaya Khas Indonesia di Ajang Lotus Festival 2023, dengan Sub Tema “Indonesia Mini” di Echo Park Los Angeles Calofornia

News1,018 views

California, lumbungsuaraindonesia.com
KJRI Los Angeles menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lotus Festival ke 42 tahun 2023 Berkolaborasi dengan Kota Los Angeles dan organisasi Lotus Festival di Amerika Serikat pada acara promosi budaya dan citra Indonesia di ECO Park Los Angeles California Amerika Serikat 15-16 Juli 2023.

Perwakilan Konsul Jenderal RI Feddy Djafar mengatakan bahwa kesempatan ini menjadi momentum KJRI Los Angeles untuk terus mempromosikan potensi Pariwisata dan keindahan alam Indonesia, dengan mengangkat tema “Celebrating the Wonderful of Indonesia”.

“Melalui Lotus Festival diperkenalkan lebih dekat potensi Pariwisata dan keragaman Budaya yang dimiliki Indonesia, serta berbagai potensi yang dimiliki Indonesia,” ujar Feddy.

Baca Juga:  Pesan Moral ASR - HUGUA Kepada Warga Pomalaa " Jaga Persatuan Demi Kesejahteraan Kita Bersama Warga Sultra "

Dalam acara festival ini, Indonesia menampilkan pertunjukan Seni Budaya otentik Khas Budaya Tanah Air Indonesia, dengan mengundang Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu penampil utama. Para penari terbaik Sulawesi Tenggara dengan begitu lincah menarik perhatian dan kekaguman para penonton yang memadati panggung utama Lotus Festival 2023.

Sambil duduk lesehan, para penonton semakin kagum dengan tarian Balumpo yang ditampilkan empat penari cantik asal Sulawesi Tenggara. Delegasi tari Sulawesi Tenggara tak hanya menampilkan Seni Tari, seperti Tari Wetina, Tari Balumpo, dan Tari Lulo saja tetapi mereka juga menampilkan beragam busana khas Sulawesi Tenggara, yang dikemas dalam Fashion Show.

“Luar biasa, bangga sekali saya memiliki darah dan ikatan batin dengan Indonesia,” ujar Clarisa, salah satu penonton yang tampak antusias saat pertunjukan berlangsung.

Baca Juga:  Manton Minta KPK RI Menindaklanjuti Laporan DPD GSPI Sultra Perihal Gedung Asrama Haji dan Jalan Lingkar Kota Kendari Sultra , Lumbung Suara Indonesia.com Revitalisasi pembangunan Gedung Asrama Haji Kota Kendari yang diduga Mangkrak kini terus menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat luas maupun para aktivis Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang disuarakan oleh Jaringan Nasional Mahasiswa Merdeka (JARNAS MM) pada Rabu, 05/04/2023, didepan Gedung Merah Putih KPK RI. Menanggapi hal tersebut, DPD GSPI Sultra, melalui Manton selaku Ketua Bidang Humas itu kembali mengingatkan pihak KPK RI agar segera menindaklanjuti laporan DPD GSPI Sultra yang di masukan ke KPK RI pada tanggal 20/03/2023 lalu, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, Terkait Gedung Asrama Haji yang Diduga Mangkrak dan paket pekerjaan lainnya. Rabu, 05/04/2023. Selain itu kata Manton, Pihaknya juga meminta kepada KPK RI agar memproses Laporan DPD GSPI Sultra, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, perihal "Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan Anggaran kurang lebih Rp. 69 Miliar. Meski demikian, Pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat telah menanggapi laporan DPD GSPI Sultra melalui via WhatsAppnya yang bertuliskan, sebagai berikut : Yth. Pelapor Berdasarkan pengecekan kami, laporan Saudara sedang dalam proses verifikasi oleh petugas kami. Apabila telah selesai akan diberikan tanggapan melalui surat atau telepon kepada alamat/nomor kontak terlampir. Salam, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Demikian bunyi WhatsApp tersebut pada tanggal 27/03/2023 lalu. "Kami berharap, agar KPK RI segera memanggil dan memeriksa Kepala BPJN Sultra, Satker, PPK dan Pihak Kontraktor serta oknum - oknum yang diduga terlibat didalamnya, ini khusus laporan kami soal Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan anggaran sebesar Rp. 69 Miliar kurang lebih. Dan juga terkait Gedung Asrama Haji agar segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan lebih lanjut," Harap Manton.

Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Los Angeles
seolah tak mau ketinggalan memeriahkan acara, Komunitas masyarakat Indonesia yang berada di Los Angeles juga menampilkan pertunjukan Budaya, seperti tari merak dari Bali, kesenian musik Angklung, hingga Tari Tanggai asal Palembang.

Sementara itu, Lotus Festival merupakan pagelaran tahunan menjelang musim panas dan dimulai sejak tahun 1972, yang bertujuan untuk mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang kontribusi orang-orang Asia dan Kepulauan Pasifik kepada komunitas lokal dan sekitarnya.

Dalam upaya membangun citra tersebut di kalangan masyarakat dan komunitas Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya, Lotus Festival mengundang dan memberikan penghargaan kepada enam Warga Negara Indonesia dan Diaspora yang selama ini berperan penting dalam berbagai kegiatan KJRI Los Angeles. Keenam orang tersebut adalah Julia Gouw, David Mulyatno, Herlina Habib, Juliana Wijaya, Tyler Begynho dan Tony Soesanto.

Baca Juga:  Polda Sultra Gelar Press Release Akhir Tahun 2024, Ungkap Capaian dan Tantangan Tugas

Disamping pertunjukan Seni Budaya, terdapat juga Paviliun Indonesia yang mempromosikan berbagai macam produk asli Indonesia melalui ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) Los Angeles, produk UMKM melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara dibawah kepemimpinan Anton Timbang, sekaligus menjadi ajang informasi Budaya, Sosial dan berbagai produk strategis lainnya.

. .

Komentar