Heboh di Dunia Maya, Demo 25 Agustus di DPR RI, Tuntutan Mengguncang tapi Massa Sepi

News338 views

Jakarta – Lumbungsuaraindonesia.com Seruan aksi besar-besaran di Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), yang sempat mengguncang jagat maya dengan tajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” ternyata jauh dari ekspektasi.

Hingga siang hari, massa yang hadir di Senayan hanya segelintir orang, tak sampai 50 orang.
Padahal, tuntutan yan di gembar-gemborkan di Media Sosial sangat kontroversial  yakni ;

– Mendesak Presiden Prabowo Subianto membubarkan DPR melalui dekrit.
– Mendorong pemakzulan Wakil Presiden   Gibran Rakabuming Raka.
– Mengusut dugaan korupsi keluarga mantan Presiden Joko Widodo.
– Menolak tunjangan rumah anggota DPR senilai Rp50 juta per bulan.

Baca Juga:  Gubernur LIRA Sultra Minta PJ.Walikota Kendari Sebagai Pembina Organisasi di Kota Kendari Jangan Tebang Pilih.

Meski gaungnya riuh, kenyataannya tak ada pihak resmi yang mengaku sebagai penggerak aksi. BEM SI dan Partai Buruh kompak menegaskan tidak ikut serta. Bahkan Partai Buruh menegaskan, aksi mereka baru dijadwalkan pada 28 Agustus nanti.

Di sisi lain, aparat keamanan tetap melakukan pengamanan ketat. Pagar DPR dilumuri oli agar tak bisa dipanjat, beton penghalang dipasang, sementara 1.250 personel kepolisian beserta kendaraan taktis disiagakan.

Baca Juga:  Ditlantas Polda Sultra Gelar Makan Gratis di SDN 4 Baito Konsel

Hingga berita ini diturunkan, suasana Senayan relatif kondusif. Lalu lintas terpantau lancar meski ada rekayasa arus lalu lintas di beberapa titik.

Publik kini menunggu: apakah gelombang massa benar-benar akan datang di sore hari, ataukah “Demo 25 Agustus” hanya jadi riuh besar di jagat maya tanpa gaung nyata di jalanan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Ade Ary, menegaskan:
Kami tetap siaga penuh meski massa sangat sedikit. Protokol pengamanan dilakukan secara persuasif dan tanpa kekerasan.

Sementara itu, Pimpinan DPR, melalui Wakil Ketua DPR Adies Kadir, menyatakan bahwa kami menghormati hak warga menyampaikan pendapat secara bebas. Namun, aksi harus dilakukan tertib, damai, dan konstitusional.

Baca Juga:  Ketua Umum Persatuan Jurnalis Indonesia ( PJI ) Hartanto Boechori:  Jangan Larang Wartawan  Bawa Peralatan ketika Liputan

Meski isu di Media Sosial sempat heboh dan viral termasuk tuntutan pembubaran DPR, pemakzulan Wakil Presiden, hingga penolakan tunjangan Rp50 juta per bulan ternyata di lapangan justru sepi. Banyak pihak kini mempertanyakan apakah gelombang massa akan datang menjelang petang atau apakah ini hanya kebisingan maya tanpa realitas lapangan.

Redaksi : 25/8/2025
***LM@***

. . . . . . . . .

Komentar