Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Gelar Audiensi Bersama Insan Pariwisata, Bahas Tata Kelola dan Potensi Kepariwisataan Daerah

News60 views

Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com  Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, menggelar audiensi bersama insan pariwisata se-Sulawesi Tenggara di salah satu warkop Kota Kendari pada Kamis (27/6/2025). Pertemuan ini bertujuan memperkuat koordinasi antara pemerintah daerah dengan pelaku industri pariwisata serta membahas tata kelola dan strategi pengembangan potensi pariwisata Sulawesi Tenggara.

Dalam pemaparannya berjudul “Tata Kelola Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Tenggara”, Ir. Hugua menekankan bahwa pariwisata adalah salah satu dari tiga sektor unggulan penggerak ekonomi daerah, di samping hilirisasi industri pertanian dan industri berbasis masyarakat. “Sulawesi Tenggara memiliki potensi luar biasa, mulai dari warisan budaya, keindahan panorama alam, ekosistem mangrove, hingga taman laut yang menakjubkan. Ini adalah kekayaan yang harus dikelola secara profesional dan berkelanjutan,” tegasnya.

Baca Juga:  Jumat Curhat, Kapolres Konut Belanja Masalah Masyarakat Desa Ambake       

Audiensi yang berlangsung dalam suasana interaktif ini dihadiri pelaku pariwisata, akademisi, mahasiswa, dan perwakilan organisasi masyarakat. Beragam masukan mengemuka, mulai dari kebutuhan peningkatan infrastruktur pendukung, optimalisasi promosi digital, hingga penguatan kapasitas SDM lokal agar mampu mengelola destinasi wisata secara modern.

Potensi Unggulan Pariwisata Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Tenggara dikenal memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan yang telah mendunia, antara lain:

Taman Laut Wakatobi: Termasuk dalam jaringan cagar biosfer dunia UNESCO, Wakatobi dikenal memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Destinasi ini menjadi surga bagi penyelam dengan keindahan terumbu karang dan biota laut yang terjaga.

Benteng Keraton Buton: Situs bersejarah ini menjadi saksi kebesaran Kesultanan Buton, dengan benteng terluas di dunia yang terdaftar dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dan Guinness World Records.

Baca Juga:  Kompolnas Tinjau Kesiapan Polda Sultra dalam Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Ekowisata Hutan Mangrove Konawe Selatan: Menawarkan wisata edukasi dan konservasi lingkungan, kawasan ini menjadi laboratorium alam sekaligus daya tarik wisatawan pecinta alam.

Pantai Nambo dan Labengki: Kedua destinasi ini menawarkan panorama pantai yang memesona, pasir putih bersih, air laut jernih, dan aktivitas wisata bahari seperti snorkeling, diving, dan island hopping.

Festival Budaya dan Tradisi Adat: Berbagai festival budaya, seperti Festival Barata Kaledupa dan Festival Pulau Bokori, menampilkan kekayaan tradisi lokal yang terus dilestarikan.

Kaghati Kolope (layang-layang tradisional Muna): Karya budaya unik ini disebut-sebut sebagai salah satu bentuk permainan tradisional tertua di dunia, yang diwariskan turun-temurun.

Sinergi dan Harapan

Baca Juga:  Pengamanan Kampanye Paslon Cagub dan Cawagub di Bombana Berlangsung Kondusif

Ir. Hugua menegaskan bahwa pembangunan pariwisata Sulawesi Tenggara harus didukung dengan road map yang jelas dan kebijakan yang terstruktur agar seluruh potensi dapat dikembangkan secara maksimal dan berkelanjutan. “Tanpa road map, pembangunan pariwisata hanya akan berjalan parsial dan tidak berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk insan pers, untuk terus menginformasikan potensi wisata Sulawesi Tenggara ke publik. Peran media dinilai strategis dalam memperluas promosi sehingga mendatangkan lebih banyak wisatawan dan menarik minat investor di sektor pariwisata.

Dengan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, Sulawesi Tenggara diyakini mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya di tingkat nasional maupun global, jika dikelola dengan baik dan penuh sinergi antar pemangku kepentingan.

**LM@**

. .

Komentar