Resmikan Pataka Dipta Prakasha, Irwasum Polri: Resapi dan Jadikan Pedoman Agar Hasil Kerja Bermanfaat bagi Masyarakat

News153 views

Jakarta – Lumbungsuaraindonesia.co Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo meresmikan Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri hari Rabu (04/12/2024) di kegiatan Rakor Anev Itwasum Polri Tahun Anggaran 2024 di Jakarta.

Dalam amanatnya, Komjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan makna dari Pataka Dipta Prakasha.

“Dipta Prakasha memiliki arti cahaya yang bersinar dan menerangi. Dengan semangat Dipta Prakasha, Itwasum Polri diharapkan semakin berperan dalam pengawasan tidak hanya mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui terang kebijaksanaan dan kebenaran,” ujar Komjen Pol Dedi Prasetyo.

Dipta Prakasha diambil dari Bahasa Sansekerta. Dipta artinya menyala, bercahaya atau cemerlang. Prakasha berarti Cahaya, terang, jernih atau terkenal.

Baca Juga:  Polres Konut Kerahkan 120 Personel Amankan Tahapan Pencabutan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah 2024

Dipta Prakasha melambangkan pencapaian kinerja yang cemerlang, pengawasan yang jernih, dan pemandu bagi kebenaran, transparansi, dan integritas.

Filosofi ini juga menekankan bahwa peran pengawasan tidak hanya mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui terang kebijaksanaan dan kebenaran.

“Filosofi ini harus kita resapi agar kerja kita semua bisa terlaksana dengan baik dan memenuhi target yang dipercayakan pimpinan serta hasilnya dirasakan oleh masyarakat dan negara secara positif, “ imbuh Komjen Pol Dedi Prasetyo.

Lebih lengkapnya, konsep Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri dijelaskan dalam logo Itwasum Polri yang terdiri dari:

Baca Juga:  Manton Minta KPK RI Menindaklanjuti Laporan DPD GSPI Sultra Perihal Gedung Asrama Haji dan Jalan Lingkar Kota Kendari Sultra , Lumbung Suara Indonesia.com Revitalisasi pembangunan Gedung Asrama Haji Kota Kendari yang diduga Mangkrak kini terus menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat luas maupun para aktivis Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang disuarakan oleh Jaringan Nasional Mahasiswa Merdeka (JARNAS MM) pada Rabu, 05/04/2023, didepan Gedung Merah Putih KPK RI. Menanggapi hal tersebut, DPD GSPI Sultra, melalui Manton selaku Ketua Bidang Humas itu kembali mengingatkan pihak KPK RI agar segera menindaklanjuti laporan DPD GSPI Sultra yang di masukan ke KPK RI pada tanggal 20/03/2023 lalu, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, Terkait Gedung Asrama Haji yang Diduga Mangkrak dan paket pekerjaan lainnya. Rabu, 05/04/2023. Selain itu kata Manton, Pihaknya juga meminta kepada KPK RI agar memproses Laporan DPD GSPI Sultra, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, perihal "Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan Anggaran kurang lebih Rp. 69 Miliar. Meski demikian, Pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat telah menanggapi laporan DPD GSPI Sultra melalui via WhatsAppnya yang bertuliskan, sebagai berikut : Yth. Pelapor Berdasarkan pengecekan kami, laporan Saudara sedang dalam proses verifikasi oleh petugas kami. Apabila telah selesai akan diberikan tanggapan melalui surat atau telepon kepada alamat/nomor kontak terlampir. Salam, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Demikian bunyi WhatsApp tersebut pada tanggal 27/03/2023 lalu. "Kami berharap, agar KPK RI segera memanggil dan memeriksa Kepala BPJN Sultra, Satker, PPK dan Pihak Kontraktor serta oknum - oknum yang diduga terlibat didalamnya, ini khusus laporan kami soal Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan anggaran sebesar Rp. 69 Miliar kurang lebih. Dan juga terkait Gedung Asrama Haji agar segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan lebih lanjut," Harap Manton.

Perisai yang bermakna bahwa pelaksanan tugas inspektorat dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.

8 arah mata angin melambangkan ketegasan dan keberanian menyatakan yang benar dengan dilandasi kebersihan jiwa.

7 mata Rantai menggambarkan kebulatan tekad.

3 bintang mewakili Tribrata merupakan prinsip hidup Polri.

Buku terbuka bermakna sumber pengetahuan berupa peraturan/ketentuan yang merupakan landasan dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan.

Tulisan “Ngesti Tata Wikuning Nata” yang tertera dalam logo Itwasum Polri bermakna terdepan sebagai tauladan.

Ngesti bermakna menjamin pelaksanaan kegiatan Polri telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan serta menjalankan fungsi selaku konsultan untuk memberikan Solusi atas permasalahan yang dihadapi organisasi.

Baca Juga:  LPPK Minta Kejati Sultra Untuk Segera Memanggil dan Memeriksa Kepala Badan Penghubung Sultra di Jakarta

Tata bermakna mampu mengelola administrasi dengan tertib untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani.

Wiku bermakna bahwa tugas dilaksanakan secara profesional sesuai standar pengawasan.

Nata bermakna inspektorat sebagai pelindung dan penjamin kualitas.

Warna-warna yang ada dalam logo Itwasum Polri juga memiliki makna.

Kuning bermakna peringatan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

Hitam bermakna komitmen untuk memedomani standar pengawasan.

Putih bermakna ketulusan, yaitu kejujuran yang menjadi landasan dalam pelaksanaan tugas.

Merah bermakna tegas, menjunjung tinggi ketidakberpihakan, professional.

Hijau bermakna selalu bertindak berdasarkan pembuktian yang memadai.

. .

Komentar