Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prov. Sulawesi Tenggara menyelenggarakan Seminar Internasional dengan Pokok bahasan tentang Tradisi Lisan dengan tema “Melestarikan Tradisi, Melestarikan Alam, Rabu, 30 Oktober 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai rangkaian dari Dies Natalis Ke – 10 Fakultas Ilmu Budaya UHO Kendari.
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Prof Dr Muhammad Zamrun belum bisa menghadiri, beliau mengutu Wakil Rektor II Prof Weka Widayati untuk mewakilinya.
Sejumlah Dekan dan Dosen dari berbagai Fakultas lingkup UHO Kendari serta Mahasiswa turut serta menghadiri kegiatan tersebut.
Mewakili Rektor UHO Kendari, Prof Weka Widayati dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya semua pihak untuk bersinergi dan bekerjasama untuk melestarikan tradisi lisan dan pelestarian alam sebagai strategi dan langkah untuk menjaga budaya dan lingkungan secara berkesinambungan agar tetap lestari seiring dengan perkembangan jaman, harapnya.
Hal ini sebagai cara dan langkah kita untuk melestarikan tradisi lisan guna menjaga budaya agar tetap terpelihara dengan baik serta alam lingkungan yang baik dan sejuk untuk kehidupan dan kesehatan masyarakat, lanjutnya.
Sementara itu, Pjs. Bupati Konawe Utara La Ode Saifuddin yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara berkomitmen untuk selalu memberikan motifasi dan dorongan untuk dilakukan penelitian dan pelestarian Budaya lokal, ulasnya.
Kami sebagai Pemda Kab. Konawe Utara akan memberikan dukungan penuh bagi para peneliti yang ingin mengeksplorasi dan mendokumentasikan Warisan Budaya di Konawe Utara, ujarnya.
Untuk diketahui bahwa Seminar Internasional ini menghadirkan sejumlah pembicara dari luar negeri, diantaranya, Melanie Lepenant dari Naturevolution Prancis sebagai pemateri utama.
Topik seminar yang ditampilkan secara gamblang dikupas bersama oleh pembicara dan peserta seminar ini. Adapun materi yang diulas dalam Seminar ini diantaranya, Penguatan Budaya lokal, Sastra Lingkungan, Kearifan Lokal dan Pengembangan Ekonomi Wisata.
Komentar