Antara Warisan Keluarga dan Harapan Baru

News660 views

Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Pesta Demokrasi tahun ini diwarnai oleh dinamika politik yang sangat dipengaruhi oleh keterlibatan keluarga pejabat atau mantan pejabat yang mendominasi panggung politik lokal. Banyak kandidat yang memiliki hubungan erat dengan figur-figur politik terdahulu, termasuk mereka yang memiliki rekam jejak negatif, seperti kasus korupsi. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya dinasti politik ini, di mana banyak calon maju dengan membawa warisan kekuasaan keluarganya, bukan melalui perjuangan pribadi.

Dalam beberapa kasus, kandidat memiliki hubungan langsung dengan pejabat yang pernah tersandung masalah hukum. Hal ini mengkhawatirkan, karena meskipun orang tua atau kerabat mereka telah selesai menjalani hukuman, nama baik yang tercoreng akibat penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu masih membayangi proses demokrasi ini. Keterlibatan mereka dalam Pilkada tidak hanya menimbulkan keraguan mengenai kemampuan untuk memimpin dengan integritas, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap keseriusan upaya pemberantasan korupsi di tingkat lokal.

Baca Juga:  Syahbandar Molawe : Tidak Ada Permainan Jadwal Kapal, UPP Kelas I Molawe Siap Tempuh Jalur Hukum atas Tuduhan Tak Berdasar

Selain itu, banyak calon yang tampaknya memanfaatkan jaringan dan pengaruh keluarga untuk melancarkan kampanye mereka, menciptakan ketimpangan yang tidak adil bagi kandidat yang datang dari kalangan independen atau tanpa dukungan kuat dari dinasti politik. Situasi ini menunjukkan bagaimana sistem politik kita masih belum sepenuhnya terbuka untuk kompetisi yang sehat dan adil, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama berdasarkan kapabilitas, bukan status keluarga.

Baca Juga:  Hut Polairud Ke-74, Ditpolairud Transplantasi Terumbu Karang Wujudkan Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas

Di tengah fenomena ini, ada satu pasangan calon yang muncul tanpa beban warisan politik keluarga atau keterkaitan dengan tokoh-tokoh yang memiliki catatan negatif. Kandidat ini menawarkan pilihan yang lebih bersih, dengan pengalaman politik yang diperoleh melalui kerja keras dan pengabdian, bukan karena mereka terlahir dalam keluarga pejabat atau penguasa. Dengan rekam jejak yang jelas dan independen, mereka menghadirkan harapan bagi masyarakat yang ingin melihat perubahan nyata dalam pemerintahan lokal.

Baca Juga:  Universitas Halu Oleo Kendari lakukan Terobosan Strategis Jalin Kemitraan dengan Sejumlah Universitas Negara Belanda

Kepemimpinan yang ditawarkan oleh kandidat ini berbeda dari yang lain. Mereka tidak membawa beban sejarah korupsi atau nepotisme, melainkan visi yang dibangun dari pengalaman pribadi sebagai wakil rakyat. Ini memberikan keyakinan bahwa mereka akan mampu memimpin dengan hati nurani dan berfokus pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan segelintir orang atau keluarga yang berkuasa.

Penulis: JJ (Rakyat Jelata)

. . . . . . . . . . . . . .

Komentar