PT. EKU Mengolah Tambang,                      Tapi ada Seorang Ibu Menangis Histeris

News1,197 views

Konawe Utara, Lumbung Suara Indonesia.com.                                             Baru-baru ini, sosial media di hebohkan salah seorang ibu parubaya, pemilik nama Ati merupakan warga desa Morombo pantai, kecamatan lasolo kepulauan kabupaten Konawe Utara, Sulawesi tenggara (Sultra). Minggu, (12/02/2023).

Kehebohan tersebut beredar sebuah video dimana seorang Ibu yang bernama Ati tidak terima dengan perlakuan dari pihak perusahaan yang telah melakukan aktivitas pertambangan tetapi merugikan dirinya.

Dalam video itu, nampak Aksi ibu ati mendatangi lokasi tersebut yang merupakan hak miliknya, dengan membawa bukti berupa sejumlah surat keterangan tanah dan sertifikat pada lahan yang tengah di tambang tersebut.

Lantaran tidak bisa menahan emosi, ia kemudian meluapkan emosinya hingga teriak-teriak sembari menangis histeris karena melihat tanah serta tanamanya sudah rata dengan tanah serta banyaknya timbunan sisa pengolahan material tambang.

Baca Juga:  UHO Kendari terima 3 Unit Kendaraan Roda Empat dari Bank Muamalat Tbk

Tidak hanya itu, nampak ibu Ati seolah menunjuk para pekerja sembari melontarkan sejumlah kalimat menuntut pihak perusahaan untuk mempertanggung jawabkan atas kerusakan yang telah merka perbuat dilahan miliknya.

Selain itu, berdasarkan informasi sementara yang berhasil dihimpun media, pada video viral tersebut, penyebab Ibu Ati menangis histeris lantaran merasa kecewa dan dibohongi karena sebelumnya ia telah diinformasikan bahwa tidak akan ada aktivitas sebelum ada kesepakatan antara pihak pemilik lahan dengan pihak perusahaan.

Ironis, menurut Ibu Ati faktanya bahwa saat ini berbanding terbalik dengan informasi tersebut, dimana pihak perusahaan tetap melakukan kegiatan tanpa sepengetahuan hingga tanaman dilahan miliknya tergundul habis.

Bahkan, dalam teriakan ibu Ati, menyebut-nyebut tak ada pemerintah, meski tak menyebutkan secara eksplisit maksud dari perkataan tersebut, namun nampak dari raut wajah Ati seakan Menyesalkan tak adanya upaya pemerintah dalam memperjuangkan Masyarakat khususnya terhadap ia yang merupakan seorang janda.

Baca Juga:  Pastikan Kamtibmas Kondusif Jelang Debat Kandidat, Polres Konut Kembali Gelar Patroli Tiga Pilar

Untuk diketahui bahwa sebelumnya telah dilakukan dialog pada pertemuan pertama yang digelar tepatnya tanggal 8 PEBRUARI 2023, yang dikabarkan pertemuan antara pemilik lahan bersama pihak perusahaan PT.Elit Kharisma Utama (PT.EKU).

Meski begitu, informasi yang berhasil di himpun dalam pertemuan tersebut tak Juga menghasilkan kesepakatan apapun dari ke 2 belah pihak.

Menurut keterangan warga, pembongkaran dilakukan leh PT.EKU di lokasi milik Ibu Ati tersebut.
“Tanaman tumbuhannya juga , saya juga tidak tau , padahal saya sudah info ke pihak PT. EKU untuk hati-hati lahan masyarakat yang belum di ganti rugi” ungkap warga.

Lanjut mereka, “bahkan tidak ada koordinasi perusahan dengan pemerintah desa juga pada saat di buka lahan ” kata mereka.
“Ini seminggu yang lalu sdh naik ke lokasi ketemu pak Ilham ( KTT EKU ) katanya hari minggu ketemu lagi di lokasi dan saya di ajak sama pak Hairul” pungkas warga.

Baca Juga:  Manton Minta KPK RI Menindaklanjuti Laporan DPD GSPI Sultra Perihal Gedung Asrama Haji dan Jalan Lingkar Kota Kendari Sultra , Lumbung Suara Indonesia.com Revitalisasi pembangunan Gedung Asrama Haji Kota Kendari yang diduga Mangkrak kini terus menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat luas maupun para aktivis Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang disuarakan oleh Jaringan Nasional Mahasiswa Merdeka (JARNAS MM) pada Rabu, 05/04/2023, didepan Gedung Merah Putih KPK RI. Menanggapi hal tersebut, DPD GSPI Sultra, melalui Manton selaku Ketua Bidang Humas itu kembali mengingatkan pihak KPK RI agar segera menindaklanjuti laporan DPD GSPI Sultra yang di masukan ke KPK RI pada tanggal 20/03/2023 lalu, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, Terkait Gedung Asrama Haji yang Diduga Mangkrak dan paket pekerjaan lainnya. Rabu, 05/04/2023. Selain itu kata Manton, Pihaknya juga meminta kepada KPK RI agar memproses Laporan DPD GSPI Sultra, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, perihal "Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan Anggaran kurang lebih Rp. 69 Miliar. Meski demikian, Pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat telah menanggapi laporan DPD GSPI Sultra melalui via WhatsAppnya yang bertuliskan, sebagai berikut : Yth. Pelapor Berdasarkan pengecekan kami, laporan Saudara sedang dalam proses verifikasi oleh petugas kami. Apabila telah selesai akan diberikan tanggapan melalui surat atau telepon kepada alamat/nomor kontak terlampir. Salam, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Demikian bunyi WhatsApp tersebut pada tanggal 27/03/2023 lalu. "Kami berharap, agar KPK RI segera memanggil dan memeriksa Kepala BPJN Sultra, Satker, PPK dan Pihak Kontraktor serta oknum - oknum yang diduga terlibat didalamnya, ini khusus laporan kami soal Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan anggaran sebesar Rp. 69 Miliar kurang lebih. Dan juga terkait Gedung Asrama Haji agar segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan lebih lanjut," Harap Manton.

Menanggapi lontaran Ibu Ati yang menyebutkan bahwa “Tidak Ada pemerintah disini”, media kemudian mengkonfirmasi ke pihak pemerintah desa Morombo pantai.

Kepala Desa Morombo pantai dalam klarifikasi, menyebutkan senada yang di sampaikan sejumlah warga bahwa kegiatan tersebut tiba-tiba di lakukan tanpa konfirmasi kepihak pemerintah.

“Sebagai pemerintah Saya bahkan telah menyampaikan dan mengingatkan kepihak perusahaan bahwa hati-hati agar tidak melakuka. Kegiatan diatas lahan warga yang belum terganti rugi”, kata kades Morombo pantai.

Lanjut dia, “sayapun kaget tiba-tiba ada kegiatan di atas lahan warga”, pungkas Kades.

Berdasarkan kabar dihimpun pengolahan lahan hingga tanaman ibu ati tergundul habis di duga dilakukan oleh pihak perusahaan PT.EKU.

Hingga berita ini terbit, media belum berhasil mengkonfirmasi pihak Perusahaan PT.Elit Kharisma Utama. Namun demi Keberimbangan informasi, media akan melakukan konfirmasi berlanjut yang akan ditayangkan pada edisi penayangan .
Editor : @rifin.

. . . . . . . . .

Komentar