Konawe Utara, Lumbung Suara Indonesia.com. Baru-baru ini, sosial media di hebohkan salah seorang ibu parubaya, pemilik nama Ati merupakan warga desa Morombo pantai, kecamatan lasolo kepulauan kabupaten Konawe Utara, Sulawesi tenggara (Sultra). Minggu, (12/02/2023).
Kehebohan tersebut beredar sebuah video dimana seorang Ibu yang bernama Ati tidak terima dengan perlakuan dari pihak perusahaan yang telah melakukan aktivitas pertambangan tetapi merugikan dirinya.
Dalam video itu, nampak Aksi ibu ati mendatangi lokasi tersebut yang merupakan hak miliknya, dengan membawa bukti berupa sejumlah surat keterangan tanah dan sertifikat pada lahan yang tengah di tambang tersebut.
Lantaran tidak bisa menahan emosi, ia kemudian meluapkan emosinya hingga teriak-teriak sembari menangis histeris karena melihat tanah serta tanamanya sudah rata dengan tanah serta banyaknya timbunan sisa pengolahan material tambang.
Tidak hanya itu, nampak ibu Ati seolah menunjuk para pekerja sembari melontarkan sejumlah kalimat menuntut pihak perusahaan untuk mempertanggung jawabkan atas kerusakan yang telah merka perbuat dilahan miliknya.
Selain itu, berdasarkan informasi sementara yang berhasil dihimpun media, pada video viral tersebut, penyebab Ibu Ati menangis histeris lantaran merasa kecewa dan dibohongi karena sebelumnya ia telah diinformasikan bahwa tidak akan ada aktivitas sebelum ada kesepakatan antara pihak pemilik lahan dengan pihak perusahaan.
Ironis, menurut Ibu Ati faktanya bahwa saat ini berbanding terbalik dengan informasi tersebut, dimana pihak perusahaan tetap melakukan kegiatan tanpa sepengetahuan hingga tanaman dilahan miliknya tergundul habis.
Bahkan, dalam teriakan ibu Ati, menyebut-nyebut tak ada pemerintah, meski tak menyebutkan secara eksplisit maksud dari perkataan tersebut, namun nampak dari raut wajah Ati seakan Menyesalkan tak adanya upaya pemerintah dalam memperjuangkan Masyarakat khususnya terhadap ia yang merupakan seorang janda.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya telah dilakukan dialog pada pertemuan pertama yang digelar tepatnya tanggal 8 PEBRUARI 2023, yang dikabarkan pertemuan antara pemilik lahan bersama pihak perusahaan PT.Elit Kharisma Utama (PT.EKU).
Meski begitu, informasi yang berhasil di himpun dalam pertemuan tersebut tak Juga menghasilkan kesepakatan apapun dari ke 2 belah pihak.
Menurut keterangan warga, pembongkaran dilakukan leh PT.EKU di lokasi milik Ibu Ati tersebut.
“Tanaman tumbuhannya juga , saya juga tidak tau , padahal saya sudah info ke pihak PT. EKU untuk hati-hati lahan masyarakat yang belum di ganti rugi” ungkap warga.
Lanjut mereka, “bahkan tidak ada koordinasi perusahan dengan pemerintah desa juga pada saat di buka lahan ” kata mereka.
“Ini seminggu yang lalu sdh naik ke lokasi ketemu pak Ilham ( KTT EKU ) katanya hari minggu ketemu lagi di lokasi dan saya di ajak sama pak Hairul” pungkas warga.
Menanggapi lontaran Ibu Ati yang menyebutkan bahwa “Tidak Ada pemerintah disini”, media kemudian mengkonfirmasi ke pihak pemerintah desa Morombo pantai.
Kepala Desa Morombo pantai dalam klarifikasi, menyebutkan senada yang di sampaikan sejumlah warga bahwa kegiatan tersebut tiba-tiba di lakukan tanpa konfirmasi kepihak pemerintah.
“Sebagai pemerintah Saya bahkan telah menyampaikan dan mengingatkan kepihak perusahaan bahwa hati-hati agar tidak melakuka. Kegiatan diatas lahan warga yang belum terganti rugi”, kata kades Morombo pantai.
Lanjut dia, “sayapun kaget tiba-tiba ada kegiatan di atas lahan warga”, pungkas Kades.
Berdasarkan kabar dihimpun pengolahan lahan hingga tanaman ibu ati tergundul habis di duga dilakukan oleh pihak perusahaan PT.EKU.
Hingga berita ini terbit, media belum berhasil mengkonfirmasi pihak Perusahaan PT.Elit Kharisma Utama. Namun demi Keberimbangan informasi, media akan melakukan konfirmasi berlanjut yang akan ditayangkan pada edisi penayangan .
Editor : @rifin.
Komentar