Terapi Gelembung Nano ‘RAHO Club, IMI dan TNI AL’, Dobrak Dunia Kesehatan

News826 views

Jatim,lumbungsuaraindonesia.com      Dalam dunia kesehatan, inovasi dan penelitian adalah nafas penggerak harapan peningkatan kualitas hidup serta penunjang ketahanan kesehatan Nasional. Sayangnya, di Negara kita, inovasi di sektor ini terkesan kurang mendapatkan perhatian serius Pemerintah, bahkan seringkali menghadapi jalan terjal penuh tantangan yang tak selalu datang dari segi ilmiah, tetapi lebih sering dipengaruhi faktor birokrasi, politis dan kepentingan organisasi tertentu.

Salah satu contoh nyata, penelitian terapi infus gelembung nano hidrogen yang diinisiasi dan dilakukan Tim Peneliti Universitas Brawijaya yang tergabung dalam IMI (Institut Molekul Indonesia) di bawah bimbingan Prof. Sutiman Bambang Sumitro, SU., D.Sc. dan kawan kawan, bersama Raho Club (Reverse Aging and Homeostasis Club). Terapi tanpa obat ini menawarkan harapan baru dalam dunia kesehatan, sebagai garda terdepan pendukung kemajuan dunia kesehatan. khususnya yang mencari alternatif lebih alami dan tidak tergantung obat.

IMI dan RAHO Club bekerjasama dengan pola simbiosis mutualisme. Tim IMI yang melakukan penelitian berfokus pada perbaikan metabolisme sel dan mengikis penyumbatan pembuluh darah sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit degeneratif seperti stroke, jantung, kanker, diabetes, Alzheimer dan lain lain, sedangkan Raho Club yang mengumpulkan naracoba dan donasi. Tak dapat dipungkiri, penelitian apalagi berskala besar, perlu dukungan banyak naracoba dan dukungan dana tidak sedikit.

Baca Juga:  PDFMI Pastikan Afif Maulana Meninggal Dunia Karena Terjatuh, Bukan Penganiayaan

Sampai saat ini berkumpul sekitar 13 ribu anggota/naracoba di RAHO Club demi menggantungkan kesehatannya, terdiri dari berbagai kalangan majemuk; masyarakat umum berbagai kelas, dokter, Akademisi, Eksekutif, DPR, BIN, TNI, POLRI, Jurnalis dan lain lain.

Kreatifitas anak bangsa tidak boleh diterbengkalaikan, apalagi sampai mati sia-sia. Pemerintah dan seluruh elemen Negara seyogyanya berbenah membuka ruang bagi anak Bangsa yang ingin menciptakan perubahan positif, apalagi di sektor medis yang sangat krusial. Dukung penuh Inovasi besar ini dan berikan perhatian serta bantuan selayaknya kepada para peneliti / para innovator demi tercapainya angka ketahanan kesehatan Nasional yang prima bagi seluruh masyarakat dan elemen Bangsa!

Baca Juga:  Manton Minta KPK RI Menindaklanjuti Laporan DPD GSPI Sultra Perihal Gedung Asrama Haji dan Jalan Lingkar Kota Kendari Sultra , Lumbung Suara Indonesia.com Revitalisasi pembangunan Gedung Asrama Haji Kota Kendari yang diduga Mangkrak kini terus menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat luas maupun para aktivis Sulawesi Tenggara. Salah satunya yang disuarakan oleh Jaringan Nasional Mahasiswa Merdeka (JARNAS MM) pada Rabu, 05/04/2023, didepan Gedung Merah Putih KPK RI. Menanggapi hal tersebut, DPD GSPI Sultra, melalui Manton selaku Ketua Bidang Humas itu kembali mengingatkan pihak KPK RI agar segera menindaklanjuti laporan DPD GSPI Sultra yang di masukan ke KPK RI pada tanggal 20/03/2023 lalu, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, Terkait Gedung Asrama Haji yang Diduga Mangkrak dan paket pekerjaan lainnya. Rabu, 05/04/2023. Selain itu kata Manton, Pihaknya juga meminta kepada KPK RI agar memproses Laporan DPD GSPI Sultra, dengan Nomor 304.47/LP/DPD GSPI-SULTRA/III/2023, perihal "Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan Anggaran kurang lebih Rp. 69 Miliar. Meski demikian, Pihak Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat telah menanggapi laporan DPD GSPI Sultra melalui via WhatsAppnya yang bertuliskan, sebagai berikut : Yth. Pelapor Berdasarkan pengecekan kami, laporan Saudara sedang dalam proses verifikasi oleh petugas kami. Apabila telah selesai akan diberikan tanggapan melalui surat atau telepon kepada alamat/nomor kontak terlampir. Salam, Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat KPK Demikian bunyi WhatsApp tersebut pada tanggal 27/03/2023 lalu. "Kami berharap, agar KPK RI segera memanggil dan memeriksa Kepala BPJN Sultra, Satker, PPK dan Pihak Kontraktor serta oknum - oknum yang diduga terlibat didalamnya, ini khusus laporan kami soal Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan anggaran sebesar Rp. 69 Miliar kurang lebih. Dan juga terkait Gedung Asrama Haji agar segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan lebih lanjut," Harap Manton.

Jajaran kementerian kesehatan, BPOM dan semua pihak terkait serta berkompeten dalam bidang perijinan, saya harapkan bahu membahu membantu kemudahan penerbitan perijinan bagi RAHO Club serta berbagai peneliti / innovator lainnya yang berpotensi menguntungkan masyarakat, Bangsa dan Negara kita. Bahkan saya berharap, kedepan terapi gelembung nano RAHO Club ini dirangkul BPJS.

Terima kasih saya sampaikan juga kepada Aparat Penegak Hukum yang telah ikut berperan mendukung suksesnya penelitian IMI bersama RAHO Club demi tercapainya ketahanan kesehatan Nasional yang prima bagi seluruh masyarakat dan elemen Bangsa.

Institusi TNI ALpun secara terbuka ikut melakukan penelitian terapi gelembung nano bersama RAHO Club dan IMI. Dan untuk kepentingan penelitian, maka 22 Agustus 2024 lalu TNI AL membuka RAHO Club cabang Lakesla (Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL) di Surabaya.

Hadir para Tokoh penting di pembukaan cabang besar Raho Club itu, diantaranya Eks KSAL Laksamana TNI (Purn) Soeparno, Ir Koarmada II Laksma TNI Eriyawan, Direktur Doktrin Kodiklatal Laksma TNI Nouldy J. Tangka, Kepala lakesla Kolonel Laut (K) dr. Pudjo Laksono, Eks Kapolda Jatim/Wakabareskrim Polri Irjen Pol (Purn) Hadiatmoko, Prof. Sutiman Bambang Sumitro dan kawan kawan pengurus IMI, Ketua Umum RAHO Club Kan Eddy, Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori, anggota DPR RI Bambang DH dan banyak Tokoh penting lainnya.

Baca Juga:  Sikap Resmi Istana atas OTT Wamenaker, Tegaskan Hormati Proses Hukum dan Siap Bertindak Tegas

Jika kita mau jujur, tidak sedikit warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri; Singapura, Malaysia, China, Taiwan, hingga Amerika Serikat. Mengapa?! Karena mereka merasa pelayanan kesehatan di negara-negara tersebut lebih profesional dan terjangkau. Ini tentu tamparan bagi kita semua, bahwa sistem kesehatan tanah air masih belum mampu memberikan kepercayaan kepada warganya sendiri. Saya harap, adanya terapi gelembung nano RAHO Club akan membalik keadaan. Orang luar negeri berbondong-bondong datang ke Negara kita untuk memperjuangkan kesehatan mereka.

Penulis:
Hartanto Boechori
-Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia)
-Penasehat Raho Club.

. . . . . . . . . . . . . .

Komentar