Aliansi Pemuda Pemerhati Daerah Konut “Ungkap Tabir Pemblokiran Jembatan Bailey di Kecamatan Oheo

News24 views

Konut – Lumbungsuaraindonesia.com  Aliansi Pemuda Pemerhati Daerah (APPD) Konawe Utara, menanggapi persoalan penutupan Jembatan Bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Jembatan Bailey yang baru diresmikan oleh Gubernur pada Tanggal 25 Juli 2025 ini memiliki panjang 51 meter, terdiri dari tiga segmen, dan dibangun dalam waktu 75 hari kalender dengan anggaran sebesar 3,191 Miliar Rupiah yang bersumber dari BTT APBD Provinsi Sultra.

Proyek Jembatan Bailey dikerjakan oleh CV. Ulin Pratama namun hingga kini belum ada proses penyelesaian terkait dengan pembayaran material dari pembangunan jembatan, ngkap Acil Taswin selaku putra daerah.

Baca Juga:  Lakukan Kunjungan di Kapuas Hulu, Ini Kegiatan Yang Dihadiri Kapolda Kalbar*

Namun ironisnya, setelah jembatan tersebut diresmikan ternyata material yang digunakan untuk bahan dasar pembangunan jembatan tak kunjung di bayar sehingga masyarakat menutup jembatan tersebut.

Untuk itu kami menuntut keras terhadap DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA Provinsi Sulawesi Tenggara beserta Direktur CV. Ulin Pratama agar segera menyelesaikan persoalan yang terjadi. Jika tidak, maka kami akan segara menempuh jalur hukum sesuai dengan prosedur yang ada, tegas Acil Taswin, kepada Media ini, Selasa 12/8/2025.

Baca Juga:  Ini tanggapan Pihak Bandara, Penumpang Batal Berangkat Sebab Belum Vaksin Boster

Menurut APPD, aksi tersebut bukan semata-mata dipicu oleh masalah teknis jembatan, melainkan akibat adanya tunggakan pembayaran material yang digunakan dalam proyek tersebut. Material yang belum dibayar itu diketahui berasal dari pemasok lokal dan hingga kini belum diselesaikan oleh pihak rekanan (kontraktor) yang mengerjakan proyek.

Fakta yang kami temukan bahwa pemblokiran ini berawal dari keluhan warga yang memasok material, namun pembayarannya belum dipenuhi oleh pihak rekanan. Hal ini menimbulkan kekecewaan hingga akhirnya warga memutuskan untuk melakukan pemblokiran akses di jembatan tersebut, ujar perwakilan APPD.

Baca Juga:  Soroti Buruknya Manajemen Pemerintahan Sultra, LPPK Dorong Reformasi Birokrasi

APPD meminta pihak terkait, khususnya kontraktor dan instansi berwenang, segera menyelesaikan permasalahan ini demi kelancaran pengguna transportasi masyarakat, karena Warga berharap pembayaran dapat segera dilakukan agar aktivitas di Jembatan Bailey berjalan normal dan lancar, tutupnya.

. . . . .

Komentar