Sultra – Lumbungsuaraindonesia.com Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) terus memperkuat ekosistem riset nasional lewat program terbaru bertajuk Semesta (Sinergi Kreasi Masyarakat Akademik untuk Sains dan Teknologi Nusantara).
Program yang diluncurkan pada Juli 2025 ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk mendorong dosen dan guru di seluruh Indonesia berkolaborasi menghasilkan karya sains dan teknologi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Upaya sosialisasi program ini pun sampai ke Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Rabu, (8/10/2025). Bertempat di Ruang Rapat Senat Rektorat UHO, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, M.Si., serta Plt Rektor UHO, Dr. Herman, beserta jajaran pimpinan universitas.
Program Semesta membuka peluang bagi seluruh dosen dan guru di Indonesia, baik dari perguruan tinggi negeri, swasta, maupun politeknik, untuk berkolaborasi menghasilkan karya riset yang menyentuh kebutuhan masyarakat, ujar Prof. Yudi Darma.
Melalui Program Semesta, Kemendikti Saintek mengajak dosen dan guru mengajukan proposal ide riset kolaboratif yang bersifat aplikatif dan berdampak langsung. Tahun ini, kementerian telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 57 miliar dengan target 75 hingga 100 Proposal terpilih.
Kami ingin memastikan hasil riset yang lahir dari program ini benar-benar bisa diimplementasikan, bukan hanya berhenti di jurnal atau laporan penelitian, tambahnya.
UHO Sambut Positif Program Semesta
Plt Rektor UHO, Dr. Herman, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Kemendikti Saintek tersebut. Menurutnya, Program Semesta menjadi peluang besar bagi para dosen di wilayah timur Indonesia untuk menunjukkan potensi riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Kami di UHO sangat mendukung program ini. Semesta memberi ruang bagi dosen dan peneliti di daerah untuk berkolaborasi serta menghasilkan inovasi yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ujar Herman.
Selain membuka peluang pendanaan riset, Program Semesta juga menghadirkan pendampingan langsung dari pusat riset Kemendikti Saintek, mulai dari tahap penyusunan proposal hingga publikasi dan komersialisasi hasil penelitian.
Riset Kolaboratif untuk Indonesia Maju.
Program Semesta hadir dengan semangat kolaborasi lintas sektor yang melibatkan akademisi, guru, pemerintah daerah, hingga pelaku industri. Tujuannya adalah menciptakan solusi berbasis sains dan teknologi yang mampu menjawab tantangan nyata di berbagai bidang seperti lingkungan, pangan, energi, hingga teknologi digital.
Dengan total anggaran Rp. 57 miliar yang telah disiapkan, Kemendikti Saintek berharap semakin banyak peneliti muda, dosen, dan guru yang berpartisipasi aktif dalam membangun ekosistem riset nasional yang inklusif dan berdampak.
Kita ingin menjadikan riset sebagai kekuatan bangsa. Program Semesta adalah wadah bersama untuk berkarya dan berkontribusi bagi Indonesia, tutup Yudi Darma.
Tentang Program Semesta
Program Semesta merupakan inisiatif strategis Kemendikti Saintek yang diluncurkan pada Juli 2025. Program ini menekankan kolaborasi riset lintas bidang dan lintas lembaga dengan fokus pada inovasi sains dan teknologi yang berorientasi manfaat langsung bagi masyarakat.
Komentar