Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa jilid II di halaman Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari, Kamis (3/7/2025). Aksi ini menuntut pencopotan Prof. Muh. Nurdin dari jabatan Rektor UM Kendari.
Aksi ini diinisiasi oleh AMM Sultra dan diikuti oleh kader dari berbagai organisasi otonom Muhammadiyah, seperti IMM, Pemuda Muhammadiyah, IPM, NA, serta sejumlah kader senior Muhammadiyah Sultra.
Koordinator Humas AMM Sultra, Adyansyah, menyebut ada tiga tuntutan utama dalam aksi ini:
1. Mendesak Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) segera mencopot Prof. Muh. Nurdin sebagai Rektor UM Kendari.
2. Mendesak PPM membentuk Tim Audit Internal Muhammadiyah untuk mengaudit anggaran proyek pembangunan UM Kendari.
3. Mendesak PPM, PWM Sultra, dan BPH UM Kendari agar memprioritaskan kader-kader Persyarikatan Muhammadiyah dibanding keluarga dan kolega Rektor dalam rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan.
Aksi berlangsung pada Kamis, 3 Juli 2025, di kampus Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara.
Menurut Adyansyah, aksi ini dilakukan karena Rektor UM Kendari diduga tidak berpihak pada kader Muhammadiyah dalam rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan. Prof. Nurdin disebut memprioritaskan keponakannya menjadi dosen di Manajemen dan mengangkat kerabatnya sebagai tim teaching Al-Islam dan Kemuhammadiyahan melalui SK Rektor Nomor 343/KEP/II.3.AU/B/2024. Selain itu, rekrutmen staf yang dilakukan secara tertutup dinilai mengakibatkan masalah, termasuk dugaan kasus penggelapan dana ratusan juta oleh staf Fakultas Hukum.
Aksi dilakukan secara damai dengan orasi sehat dari kader-kader senior dan kader dari perwakilan masing-masing Ortom. AMM Sultra menegaskan aksi ini akan terus berlanjut dalam jilid-jilid berikutnya bila tuntutan mereka tidak direspons oleh pihak terkait.
Komentar