Misteri Hilangnya Obat Bius di Beberapa Rumah Sakit Kota Kendari, BEM UHO Kendari sangat Menyayangkan dan Aneh

News323 views

Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari (BEM UHO) turut menyoroti kasus pencurian obat bius golongan Narkotika yang kembali terjadi di fasilitas kesehatan Kota Kendari.

Sebelumnya terjadi di rumah sakit Bahteramas Kendari dan yang terbaru terjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, herannya jumlah obat yang dicuri mencapai 440 ampul Fentanyl, Minggu, 6/4/ 2025.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Sultra Laksanakan Instruksi Menteri Hukum dan Ham RI untuk beri Bansos kepada Yatim Piatu, Kaum Dhuafa serta Korban Banjir di Kota Kendari.

Andika, selaku Menteri Kesehatan BEM UHO Kendari menilai bagwa kejadian ini bukan kelalaian biasa, karena dalam kurun waktu kurang dari seminggu telah terjadi kasus pencurian obat di dua rumah sakit besar di Sulawesi Tenggara. Menurut mahasiswa Fakultas Farmasi tersebut, kejadian ini menunjukkan lemahnya sistem keamanan di RSUD Kota Kendari.

Kasus ini sudah bukan kebetulan, dalam waktu yang berdekatan rumah sakit besar di Kota Kendari kehilangan ribuan ampul obat bius golongan narkotika. Ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan pengamanan fasilitas farmasi di rumah sakit, ungkap Andika.

Baca Juga:  DPW Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Sultra Gelar Seminar dan Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba dan Zat Adiktif lainnya

Olehnya itu BEM UHO Kendari mendesak aparat penegak Hukum dan Pemerintah Kota Kendari untuk menindak tegas pelaku pencurian obat bius di dua (2) RSUD Kendari tersebut, Mereka berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Persoalan ini jangan dianggap remeh, maka dari itu kasus ini harus diusut tuntas dan para pelaku harus dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami berharap agar pemerintah Kota Kendari dan aparat penegak hukum dapat menindak tegas kasus ini, tegas Menteri Kesehatan BEM UHO Kendari dengan nada kesal.

. . . . . . .

Komentar