Mahasiswa Apoteker UHO Kendari Sosialisasi tentang Cara Bedakan Kosmetik Asli dan Palsu

News668 views

Kendari,lumbungsuaraindonesia.com
Berikut ini cara membedakan produk Kosmetik asli dan palsu dibagikan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi apiteker (PSPPA) Universitas Halu Oleo Kendari.

Sosialisasi dan cara membedakan tentang Kosmetik asli dan palsu ini dibagikan oleh Mahasiswa Apoteker UHO kepada Pelajar SMAN 07 Kendari, Kamis, 4 Juli 2024

Hal tersebut dilakukan karena generasi milenial atau pelajar saat ini sangat aktif dalam penggunaan Media Sosial, khususnya dalam melakukan transaksi jual beli Kosmetik secara Online.

Jadi, pengetahuan terkait pemilihan Kosmetik yang aman sangat penting utuk diketahui lebih dini sebelum melakukan transaksi pembelian agar terlindungi dari peredaran Kosmetik.yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, segi manfaat dan Mutu yang dapat membahayakan kesehatan dan jiwa para Konsumen.

Baca Juga:  Peringati Hari Ulang Tahun Lalulintas Bhayangkara ke-69, Dit Lantas Polda Sultra Gelar Donor Darah

Salah satu Mahasiswa Apoteker tersebut, Nur Maulia mengatakan adapun ciri-ciri Kosmetik.yang aman atau asli yakni memiliki Izin edar dari BPOM, tidak menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit pada saat pemakaian.

Kemudian, kemasan masih dalam keadaan baik, memiliki tanggal produksi dan kadaluwarsa, tidak mengandung bahan berbahaya seperti Merkuri, timbal atau bahan Kimia berbahaya, dan memiliki label kemasan, serta Komposisi bahannya yang jelas.

Selanjutnya, untuk ciri-ciri Kosmestik yang palsu, yakni tidak memiliki lisensi BPOM, tidak memiliki label bahan, memiliki harga yang sangat murah, mengandung bahan Kimia berbahaya.

Baca Juga:  Cooling System Pilkada Damai 2024, Patroli Gabungan Skala Besar Digelar di Kota Kendari

Selain itu, menimbulkan reaksi alergi dan Iritasi kulit, serta wangi yang terlalu kuat dan tajam saat dihirup, dan jika terjadi paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan pada organ-organ vital seperti Ginjal, sistem saraf dan gangguan kulit.

Penggunaan Kosmetik yang mengandung Merkuri dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, gatal-gatal, dan peradangan pada kulit, beber Nur Maulia.

Lanjut Nur Maulia, ia berharap dengan terlaksananya sosialisasi ini, para pelajar lebih mengetahui perbedaan Kosmetik palsu dan bahan berbahaya yang biasanya terdapat pada Kosmetik yang digunakan oleh para kaum hawa pada umunya, dan berharap kepada para Pelajar yang telah mengikuti Sosialisasi ini dapat menyebarluaskannya kepada masyarakat luas baik Komunitasnya, Keluarga maupun lingkungan sekitar mereka tinggsl

Baca Juga:  Kampanye Cagub dan Cawagub di Konawe Utara Berjalan Aman dan Tertib

Sehingga dapat membedakan, memilih dan menggunakan Kosmetik yang aman dan dapat diaplikasikan/dijalankan pada kehidupan sehari-hari, ulasnya.

Para Mahasiswa Apoteker yang terlibat dalam tim pada kegiatan Sosialisasi tersebut yakni Nur Maulia, Sartika Dewi, Nur Apriani Baharuddin, Nur Aysah Dwi Atmini dan Wa Ode Nursyafa’ah sebagai Pemateri.

Sedangkan untuk Dosen Pembimbing Apt. Vica Aspadiah, S.Farm., M.Farm sebagai Ketua Tim, dan Apt. Suryani, S.Farm., M.Sc sebagai anggota.

 

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Komentar