Kendari – Lumbungsuaraindonesia.com Universitas Halu Oleo Kendari merayakan Dies natalis ke-44 di lapangan mini kampus UHO pada Sabtu (23/8/2025). Perayaan ini dikemas dan dirancang dengan berbagai kegiatan yang diikuti seluruh Civitas alAkademika UHO dan masyarakat umum baik jalan santai, lomba tarik tambang, maupun pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Rektor UHO Kendari, Prof. Armid, menyampaikan bahwa usia ke – 44 tahun menjadi tonggak penting untuk memperkuat semangat inovasi sekaligus mempererat persatuan di lingkungan kampus. Menurutnya, Dies natalis tidak sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk membangun kesadaran bersama tentang peran UHO Kendari sebagai pusat solusi dan inovasi.
Tema yang kita usung adalah Inovasi Berkelanjutan Menuju Global. Dengan ini, UHO Kendari ingin menunjukkan bahwa keberadaannya tidak hanya untuk Sulawesi Tenggara, melainkan juga memberi kontribusi bagi Indonesia, ungkapnya.
Prof. Armid menambahkan, keberhasilan pembangunan kampus hijau tersebut hanya bisa dicapai bila seluruh dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan bergerak bersama. “Dies natalis harus dilihat sebagai ajang memperkuat persatuan dan gotong royong. Tanpa kebersamaan, mustahil cita-cita besar UHO Kendari bisa diwujudkan,” katanya.
Rangkaian perayaan dies natalis ke-44 mendapat sambutan antusias dari berbagai pihak. Selain menumbuhkan jiwa sehat dan sportif, kegiatan ini juga mempererat ikatan kekeluargaan antara civitas akademika dengan masyarakat.
UHO Kendari sendiri memiliki sejarah panjang sebelum menjadi perguruan tinggi negeri. Kampus ini berawal dari Universitas Halu Oleo dengan singkatan UNHOL, sebuah universitas swasta yang berdiri pada 1964 sebagai filial Universitas Hasanuddin Makassar. Setelah 17 tahun berjuang, nama UHO Kendari akhirnya ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri melalui Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 1981, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Doddy Achdiat Tisna Amidjaja pada 19 Agustus 1981.
Dulunya, UHO Kendari hanya memiliki empat fakultas yakni, FKIP, Pertanian, Fak. Ekonomi dan FISIP dengan luas area sekitar tujuh hektar (ha) berada di Kemaraya, yang kini menjadi gedung Pascasarjana.
Syukur Alhamdulillah setelah 44 tahun, UHO Kendari telah maju dan berkembang pesat menjadi Perguruan Tinggi Negeri terbesar di Sulawesi Tenggara dengan 14 Fakultas, dan juga ada Kampus pascasarjana, hingga berbagai fasilitas moderen sebagai penunjang akademik, pungkas Prof. Armid.
Komentar